Selasa, 14 Juni 2011

Kepribadian dilihat dari Golongan Darah


Misalnya golongan darah O konon mereka dikenal sebagai pemburu dan memiliki karakter yang kuat, berjiwa pemimpin dan percaya diri, dan mempunya persaingan yang kuat.Berpotensi jadi pemimpin besar.Sedangkan profesi yang cocok adalah presiden, polotikus,atau pemimpin yang berkarir gemilang.
Golongan darah B katanya berkarakter kreatif, penyeimbang, dan melihat segala sesuatu dari hal-hal yang detail.Profesi yang cocok katanya pengusaha,seniman, artis, dan kegiatan yang memerlukan bakat kreatif atau menghasilkan karya sesuatu.Katanya juga sih agak pemarah kallau diganggu pada saat dia lagi berkegiatan atau bekerja.Itu merupakan kelemahannya.Tapi kalo dipikir-pikir manusia pasti punya kelemahan kan yah.Satu lagi karena senang keseimbangan dan harmonisasi dia terkesan agak tertutup.Terlihat dari karakter orang Jepang,Cina dan Yahudi yang terkesan Soliter.

Golongan darah A yang disebut si pengolah Tanah yang memiliki karakter sensitif, perfeksionis,menetap, kooperatif, teratur, rapi, dan teliti . Sayang katanya karakter ini tidak berani mengambil resiko, mudah tersinggung dan cepat tersudut bila ketelitian dan keteraturannya terusik.
Nah ini dia si Golongan darah AB yang terkenal dengan misterinya.pribadi yang sangat unik, kompleks, berubah-ubah dan spiritual.Kelemahannya adalah dia tidak perhatian dengan temen dan tidak mau tau akan urusan dan kesulitan orang lain.
Hal ini sebetulnya bukan sesuatu yang baku.Tetapi mungkin bisa dipakai sebagai acuan untuk menilai orang dan cara menghadapinya.Hayo golongan manakah Anda?
Tetapi tunggu dulu ada pendapat seorang ahli, bahwa kepribadian itu tumbuh bukan berdasarkan golongan darah tetapi pembentukan sejak lahir sampai dewasa serta pengaruh dari lingkungannya masing-masing.

Doa untukm, .....


Saat kau bertanya padaku ……
“ cintakah diriku padamu yang selalu menemaniku selama ini ?? “
Dan ku sadari bahwa ku pun tak pernah bisa
untuk memberi semua yang kau minta
pergilah cinta kejarlah semua mimpimu
doaku khan selalu bersama setiap tetes air mataku
dan ku mohon kepadamu lupakan semua tentang aku
ku tak ingin memberatkan langkahmu
kan ku ingin engkau bahagia selamanya
bukan ku tak cinta tetapi ku belum tahu
kemana langkah kakiku membawaku
sungguh ku tak tahu……

Jumat, 10 Juni 2011

Darah Manusia Ketika Berdoa , Sedih ,Takut dan Jatuh Cinta


Sebuah penelitian dilakukan oleh pakar EFT untuk menunjukkan bagaimana kondisi darah manusia disaat normal, sedih, gembira, jatuh cinta dan saat berdoa.Ngomong-Ngomong EFT itu pasa sih ? Lebih jelasnya bisa di lihat disini .Oke, kita lanjutkan saja. Pakar EFT tersebut mengambil sampel darah seorang pasien (Rebecca) kemudian memotretnya dengan menggunakan “darkfield microscope” yang dihubungkan dengan monitor komputer.
Dan tampaklah perubahan drastis pada darah Rebecca tersebut setiap kali emosinya berubah. Berikut ini adalah foto darah seorang Rebecca sebelum dan sesudah melakukan EFT.

Sebelum melakukan EFT
( sel darah merah menggumpal disebabkan oleh Lectin yang didapat dari alergi ayam & alpukat )
Sesudah melakukan EFT
( sel darah merah menjadi normal kembali )
Kemudian Rebecca melakukan EFT lagi dan mengundang emosi “sedih” dengan cara memikirkan saat-saat sedih sampai dia menangis, lalu sang pakar EFT ( Dr. Felicy) mengambil sampel darahnya lagi.

Kondisi darah saat sedih
( sel darah begerak cepat dan berbentuk air mata )
Lalu Rebecca menggunakan EFT untuk mengundang energi “cinta” untuk memasuki tubuh dan darahnya. Dan seketika darahnya kembali normal, dan sel-sel darah bergerak dengan indah dan timbul substansi yang berkilauan dalam cairan darah.

Kondisi darah saat merasakan cinta
( sel darah bergerak pelan dan cenderung berkumpul )
Satu kenyataan menarik pada sampel darah saat “sedih” terjadi perubahan seperti pada sampel darah saat “merasakan cinta”. Jadi walaupun darah itu sudah meninggalkan tubuh Rebecca ia tetap masih berhubungan dengan pemiliknya.
Kemudian seorang Rebecca mengundang rasa takut dan memikirkan kejadian menakutkan yang pernah ia alami. Dan sel-sel dalam darahnya bergerak tidak beraturan dengan sangat cepat (ditunjukkan pada gambar dibawah dimana terlihat sel-sel darah saling berjatuhan). Mungkin ini adalah akibat dari produksi adrenalin sebagai reaksi normal atas rasa takut.

Kondisi darah saat merasa takut
Lalu Rebecca mecoba untuk memikirkan “sifat feminine Tuhan”. Dalam keyakinan agamanya ia sebut “divine mother”, sifat penyayang, penyantun dan pemelihara ( dalam islam disebut sifat “Jamaliah” Allah). Dan memohon kepada-Nya untuk menyalurkan energi feminine itu kedalam tubuh dan darahnya. Saat berdoa tersebut, Rebecca merasakan seperti ini “saya merasakan gelombang energi yang begitu besarnya menyelimuti diri saya, saya sampai menangis bahagia karenanya”, begitu Rebecca tersebut menggambarkan pengalamannya.
Saat sampel darah Rebecca diambil setelah berdoa dan merasakan pengalaman religius itu, kemudian dilihatkan dibawah mikroskop yang dihubungkan dengan komputer, semua yang hadir dilaboratorium itu seketika terdiam dan terpana karena melihat komdisi darah yang sama sekali berbeda dengan yang lain, cairah darahnya sangat cerah, gerakan sel darah sangat tenang seakan bergerak dengan penuh kedamaian, muncul banyak substansi yang berkilauan. Di dalam sel darah terdapat substansi yang bercahaya dan berdenyut seperti denyutan jantung mini.

Kondisi darah saat “berdo’a”
(timbul substansi putih berkilauan dan darah bergerak pelan dan sangat teratur)
source: http://keunikan-dunia.blogspot.com/2010/07/darah-manusia-ketika-berdoa-sedih-takut.html

Senin, 06 Juni 2011

STOMATA

Stomata adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup yang berisi kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang berl;ainan dengan epidermis.
Stomata terdapat pada seluruh bagian tumbuhan yang berwarna hijau. Pada tumbuhan dikotil, jumlah stomata sekitar 1.000 – 100.000 buah/cm3.
Bagian – bagian stomata :
1. Sel penutup / guard cell
2. Stoma / porus
3. Sel tetangga
4. Ruang udara dalam
Macam – macam dinding pada sel penutup :
1. Dinding perut
2. dinding punggung
3. Dinding luar
4. Dinding dalam
Fungsi stomata:
• -Sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis
• -Sebagai jalan penguapan (transpirasi)\
• -Sebagai jalan pernafasan (respirasi)
Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut dengan sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup.
Sel penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah dari sel epidermis lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis lainnya disebut faneropor, sedangkan jika menonjol atau tenggelam di bawah permukaan disebut kriptopor. Setiap sel penutup mengandung inti yang jelas dan kloroplas yang secara berkala menghasilkan pati. Dinding sel penutup dan sel penjaga sebagian berlapis lignin.
Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga, stomata dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:
1. Stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama.
2. Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm yang berdekatan dengan sel induk stomata.
3. Stomata mesoperigen, yaitu sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya berbeda, yang satu atau beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama, sedangkan yang lainnya tidak demikian.
Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping sel penutup dibedakan menjadi empat tipe stomata, yaitu:
1. Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya. Umum pada Ranuculaceae, Cucurbitaceae, Mavaceae.
2. Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar. Misalnya pada Cruciferae, Nicotiana, Solanum.
3. Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga/lebih dengan sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. Pada Rubiaceae, Magnoliaceae, Convolvulaceae, Mimosaceae.
4. Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus terhadap sumbu panjang sel penutup dan celah. Pada Caryophylaceae, Acanthaceae.
5. Aktinositik, terdapat pada tumbuhan Rhoeo discolor

Minggu, 05 Juni 2011

Teori kognitif menurut Jean piaget

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu tujuan nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah “ Mencerdaskan Kehidupan Bangsa “. Untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut, kita sebagai warga Negara RI yang baik dan berttanggung jawab hendaknya selalu berupaya mewujudkan tujuan nasional tersebut dengan cara melakukan proses belajar dan pembelajaran. supaya wawasan dan pengetahuan kita bertambah dan maju. sehingga tidak tertinggal dengan Negara – Negara yang lain.
Belajar merupakan kewajiban kita selama hidup di dunia. Belajar dapat dilakukan sejak kecil, dini hingga tua. Dengan belajar kita dapat memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan dan tingkah laku. Proses belajar terjadi karena adanya dorongan dan adanya tujuan yang ingin dicapai. Proses belajar erat kaitannya dengan pembelajaran. Karena pembelajaran ditujukan untuk menciptakan proses belajar dengan melibatkan bantuan orang lain.
Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan atau aktivitas yang sengaja diciptakan untuk mempermudah proses belajar. Salah satunya adalah teori pembelajaran kognitif menurut Jean Piaget, yang akan diuraikan seperti dibawah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk mempermudah memahami pembahasan ini, maka penyusun membatasi pembahasan masalah dalam makalah ini.
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian teori perkembangan kognitif secara umum dan menurut Jean Piaget ?
2. Apakah tujuan dari teori perkembangan kognitif ?
3. Bagaimanakah prinsip – prinsip dasar teori perkembangan pembelajaran kognitif ?
4. Bagaimanakah peringkat – peringkat perkembangan kognitif menurut Jean Piaget ?

1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah :
a. untuk mengetahui pengertian tori perkembangan kognitif, baik secara umum ataupun secara khusus.
b. Untuk mengetahui tujuan teori perkembangan kognitif.
c. untuk mmengetahui prinsip – prinsip dasar teori perkembangan kognitif.
d. untuk mengetahui peringkat – peringkat perkembangan kognitif menurut Jean Piaget.
1.4 Metode dan Teknik
Dalam mengumpulkan data ini, penyusun menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu teknik telaah buku dan internet.
1.5 Sistematika Penulisan
Secara umum kerangka yang akan dibahas secara keseluruhan akan kami gambarkan sebagai berikut:
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
BAB II Pembahasan
BAB III Penutup
Daftar Pustaka

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teori Perkembangan Kognitif
Secara umum , teori kognitif memandang bahwa belajar merupakan proses internal yang tidak dapat diamati secara langsung. adapun perubahan tingkah laku yang tampak sesungguhnya adalah refleksi dari perubahan interaksi persepsi dirinya terhadap sesuatu yang diamati dan dipikirkan.
Menurut teori kognitif, belajar diartikan sebagai proses interaksional seseorang memperoleh pemahaman baru atau struktur kognitif dan mengubah hal – hal yang lama. Agar belajar menjadi efektif, guru harus memperhatikan dirinya sendiri dan orang lain.
Menurut Piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu proses dimana kemajuan individu melalui satu rangkaian yang secara kualitatif berbeda dalam berfikir. hal yang diperoleh dalam satu peringkat akan merupakan dasar bagi peringkat selanjutnya. Piaget memandang bahwa kognitif merupakan hasil dari pembentukan adaptasi biologis yang terbentuk melalui interaksi yang konstan antara individu dengan lingkungannya dan terjadi dua proses yaitu organisasi dan adaptasi. Organisasi adalah proses penataan segala sesuatu yang ada di lingkungan sehingga di kenal oleh individu. Dan adaptasi adalah proses terjadinya penyesuaian antara individu dengan lingkungannya, yang terjadi dalam dua bentuk yaitu asimilasi ( proses menerima dan mengubah apa yang diterima dari lingkungan ) dan akomodasi ( proses individu mengubah dirinya agar berkesesuaian dengan apa yang diterima dari lingkungannya ). Disamping itu, interaksi dengan lingkungan dikendalikan oleh adanya prinsip keseimbangan yaitu upaya individu agar memperoleh keadaan seimbang antara keadaan dirinya dengan tuntutan yang datang dari lingkungannya.
2.2 Tujuan Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek perkembangan mental yang bertujuan untuk:
1) Memisahkan kenyataan yang sebenarnya dengan berfantasi
2) menjelajah kenyataan dan menemukan hukum – hukumnya
3) memilih kenyataan – kenyataan yang berguna bagi kehidupan
4) menentukan kenyataan yang sesungguhnya dibalik sesuatu yang nampak
2.3 Prinsip – Prinsip Dasar Teori Perkembangan Pembelajaran Kognitif
Berdasarkan berbagai pandangan di atas maka prinsip – prinsip dasar teori belajar kognitif dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Belajar merupakan peristiwa mental yang berhubungan dengan berfikir, perhatian, persepsi, pemecahan masalah, dan kesadaran.
2. Sehubungan dengan pembelajaran, teori belajar perilaku dan kognitif pada akhirnya sepakat bahwa guru harus memperhatikan perilaku siswa yang tampak seperti penyeleseian tugas rumah, hasil tes, disamping itu juga harus memperhatikan factor manusia dan lingkungan psikologisnya.
3. Ahli kognitif percaya bahwa kemampuan berfikir orang tidak sama dan tidak tetap dari waktu ke waktu.
2.4 Peringkat – Peringkat Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif merupakan pertumbuhan berfikir logis dari masa bayi hingga dewasa, yang berlangsung melalui empat peringkat yaitu :
1) Peringkat Sensori – Motor ( 0 – 1,5 tahun )
Aktivitas kognitif berpusat pada aspek alat indra ( sensori ) dan gerak ( motor ). Artinya, dalam peringkat ini anak hanya mampu melakukan pengenalan lingkungan dengan melalui alat indranya dan pergerakannya. Keadaan ini merupakan dasar bagi perkembangan kognitif selanjutnya. Aktivitas sensori motor terbentuk melalui proses penyesuaian struktur fisik sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya.
2) Peringkat Pre – Operational ( 1,5 – 6 tahun )
Tahap ini anak telah menunjukan aktivitas kognitif dalam menghadapi berbagai hal diluar dirinya. Aktivitas berikutnya belum mempunyai system yang terorganisasikan. Cara berfikir anak pada peringkat ini ditandai dengan ciri – ciri :
 Transductive reasoning, yaitu cara berfikir tidak logis
 ketidak jelasan hubungan sebab akibat
 Animism, yaitu menganggap semua benda – benda hidup seperti dirinya
 Artificialism, yaitu kepercayaan bahwa segala sesuatu dilingkungan mempunyai jiwa seperti manusia
 Perceptually bound, yaitu anak menilai sesuatu bberdasarkan apa yang ia lihat atau dengar
 Mental experiment, yaitu anak mencoba melakukan sesuatu untuk menemukan jawaban dari persoalan yang dihadapinya
 Centration, yaitu anak memusatkan perhatiannya kepada suatu ciri yang paling menarik dan mengabaikan ciri yang lainnya
 Egocentrism, yaitu anak melihat dunia lingkungannya menurut kehendaknya sendiri
3) Peringkat Concrete Operational ( 6 – 12 tahun )
Dalam tahap ini anak telah dapat membuat pemikiran tentang situasi atau hal konkrit secara logis. Terdapat 3 konsep dalam peringkat ini yaitu:
 Konsep Klasifikasi, ialah kecakapan anak untuk melihat secara logis persamaan – persamaan suatu kelompok obyek dan memilihnya berdasarkan ciri – ciri yang sama
 Konsep Hubungan, yaitu kematangan anak memahami hubungan antara suatu perkara dengan perkara lainnya
 Konsep Kuantitas, yaitu kesadaran anak bahwa suatu kuantitas akan tetap sama meskipun bentuk fisiknya berubah asalkan tidak ditambahkan atau dikurangi
4) Peringkat Formal Operational ( 12 tahun keatas )
Dalam tahap ini perkembangan kognitiif ditandai dengan kemampuan individu untuk berfikir secara hipoteseis dan berbeda dengan fakta, memahami konsep abstrak, dan mempertimbangkan kemungkinan cakupan yang luas dari perkara yang sempit. Perkembangan kognitif pada peringkat ini meruupakan ciri perkembangan remaja dan dewasa yang menuju kearah proses berfikir dalam peringkat yang lebih tinggi yang sangat diperlukan dalam pemecahan masalah.
Proses pembelajaran akan berhasil apabila disesuaikan dengan perkembangan kognitif siswa. Siswa hendaknya banyak diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik , yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebayanya, dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan pada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan dan secara aktif mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungannya.
Implikasi teori perkembangan kognitif paget dalam pengajaran antara lain:
 Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu, guru hendaknya menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir aanak
 Anak – anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. Guru harus membantu agar anak dapat berinteraksi dengan lingkungan dengan sebaik – baiknya
 Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing
 Di dalam kelas anak – anak hendaknya banyak diberi peluang untuk saling berbicara dengan teman – temannya dan saling berinteraksi

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terdapat bermacam – macam teori pembelajaran. Salah satunya adalah teori perkembangan kognitif menurut Jean Piaget.
Piaget berpandangan bahwa perkembangan kognitif merupakan suatu proses dimana kemajuan individu melalui suatu rangkaian yang secara kualitatif berbbebda dalam berfikir. Kognitif merupakan hasil pembentukan adaptasi biologis yang terbentuk melalui interaksi yang konstan antara individu dan lingkungannya yang terjadi dalam dua proses yaitu organisasi dan adaptasi.
Perkembangan kognitif merupakan pertumbuhan berfikir logis dari masa bayi hingga dewasa, yang berlangsung melalui empat peringkat, yaitu :
1. Peringkat Sensori – Motor
2. Peringkat Pre-Operational
3. Peringgat Concrete Operational
4. Peringkat Formal Operational
3.2 Saran
Dalam rangka mewujudkan salah satu tujuan nasional Negara Indonesia yaitu Mencerdaskan Kehidupan Bangsa hendaknya kita sebagai warga Negara RI yang baik sebaiknya . Selalu berusaha untuk meningkatkan wawasan pengetahuan dan keterampilan dengan cara melakukan proses belajar dan pembelajaran dengan sebaik – baiknya. Agar proses pencapaian tujuan nasional dappat berjalan dengan sukses dan lancar.

metabolisme lipida

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Berkaitan dengan biokimia merupakan hubungan antara biologi dan kimia, maka segala hal yang menyangkut makhluk hidup tak luput dari hubungan dua proses tersebut. Proses biologi erat kaitannya dengan proses kimia. Misalnya dalam pencernaan makanan dalam tubuh.
Pencernaan makanan dalam tubuh memang bila terlihat dalam luar hanya menggunakan anggota tubuh ( biologi saja ) tapi ternyata setiap proses pencernaan selalu di barengi dengan proses kimia. Dalam proses pencernaan atau metabolisme kimia bekerja lebih utama dalam prosesnya. Mengubah berbagai makanan dalam tubuh menjadi sedemikian rupa.
Dengan menggunakan kimia, maka makanan dapat dicerna dalam tubuh. hal ini juga terjadi dalam metabolisme lipida. Lipida atau lebih sering disebut lemak merupakan sumber energi utama dalam proses metabolime yang terjadi di dalam tubuh.
Dalam hal ini, penyusun member makalah ini dengan judul “ Metabolisme Lipida “ . Hal tersebut disusun dengan maksud sebagai pengetahuan dengan luas secara mendasar mengenai metabolisme lipida dalam tubuh.

1.2 Rumusan Masalah
Untuk mempermudah memahami pembahasan ini, maka penyusun membatasi pembahasan masalah dalam makalah ini.
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian lipida ?
2. Apakah pengertian metabolisme lipida ?
3. Bagaimanakah tahapan – tahapan dalam metabolisme lipida ?
4. Bagaimanakah jalur pengangkutan lipida dalam darah ?
5. Bagaimanakah proses penyimpanan lipida dan penggunaannya ?




1.3 Tujuan dan Maksud Penulisan
Adapun tujuan dan maksud penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian metabolisme lipida.
2. Untuk mengetahui bagaimana tahapan – tahapan metabolism dalam tubuh.
3. Untuk mengetahui bagaimana jalur pengangkutan lipida dalam darah.
4. Untuk mengetahui bagaimana proses penyimpanan lipida serta penggunaannya dalam tubuh.

















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lipida
Lipid atau disebut juga lemak , adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak terdiri atas asam lemak dan gliserol. Satu molekul lemak terdapat satu molekul gliserol dan tiga buah molekul asam lemak. Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi.
Fungsi lemak adalah sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh, pembentukan sel, sumber asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak, menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas, dan memelihara suhu tubuh.

2.2 Pengertian Metabolisme Lipida
Metabolisme dalam arti sederhannya merupakan laju dari pembakaran kalori tubuh bertahan hidup.
Metabolisme lipida adalah proses pembakaran lipid atau lemak, ataupun proses penguraian atau perombakan lemak di dalam tubuh.
Metabolisme lipid atau lemak dalam tubuh terjadi dalam hati / hepar. Dilakukan oleh lipase yang terdapat pd getah usus dan getah pankreas, dengan pH optimum 7,5 – 8
Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
Secara ringkas, pencernaan lemak berjalan sebagai berikut :
lipase
Lemak (Trigliserida) --------------> Digliserida + asam lemak (1)
Cairan empedu


Lipase
Digliserida ----------------> Monogliserida + asam lemak (3)
Cairan empedu
40% Trigliserida pada makanan akan dihidrolisis hanya sampai monogliserida, sisanya dihidrolisis sempurna menjadi asam lemak + glicerol.
Asam lemak dan monogliserida, yang diserap di dalam sel-sel villus akan disusun menjadi tetesan lemak, ini terjadi dalam RE yang halus dari sel-sel tersebut. Tetesan lemak kemudian akan dikeluar-kan melalui eksositosis ke dalam bagian dalam vilus,
Tetesan lemak kemudian akan masuk ke anyaman kapiler dalam saluran lakteal yang merupakan bagian dari sistem limfatik, yg memiliki dinding lebih porus. Tetesan-tetesan lemak sewaktu ada di dalam saluran lakteal akan diedarkan dengan lambat melalui sistem limfatik sampai berhubungan dengan sistem sirkulasi darah. Lemak yang masuk dalam pembuluh darah dan hati akan digunakan dalam metabolisme atau disimpan.
Secara rinci , dapat dijelaskan proses metabolism lipida :



Lipid tidak larut dalam darah sehingga perlu dibentuk transport khusus. Asam lemak bebas ditransport dalam bentuk berikatan dengan albumin. TAG, PL dan kolesterol ditransport dalam bentuk partikel bersama dengan protein yang disebut lipoprotein. Dalam bentuk lipoprotein, kolesterol, dan lipid lainnya ditransport ke jaringan. Lipid digunakan yaitu dioksidasi, disimpan, atau untuk proses sintesis. Terdapat 4 jalur transport lipid, yaitu: (1) asam lemak dari jaringan adiposa ke jaringan lain (dengan albumin); (2) lipid dari makanan dari usus ke jaringan lain (kilomikron); (3) lipid yang disintesis dalam tubuh (endogen) dari hati ke jaringan lain (VLDL, LDL); (4) reverse transport kolesterol dari jaringan ekstrahepatik ke hati untuk diekskresikan melalui empedu (HDL).
Struktur lipoprotein terdiri dari TAG dan kolesterol ester yang bagian tengah/ intinya hidrofobik yang luarnya dilapisi oleh fosfolipid dan kolesterol bebas bersama protein (disebut apolipoprotein, apoprotein). Semakin banyak kandungan protein, semakin besar densitas lipoprotein tersebut, berdasarkan densitasnya dibagi menjadi: HDL, (IDL), LDL, VLDL, dan kilomikron. Destruksi lipoprotein diawali dengan pengikatannya pada reseptor di permukaan sel (endositosis), dilanjutkan hidrolisis oleh lisosom menjadi komponen-komponennya. Kilomikron mengangkut lipid yang diabsorbsi dari usus. VLDL (pre- beta lipoprotein) mengangkut TAG keluar dari hati. LDL (beta lipoprotein) berasal dari katabolisme VLDL. HDL (alfa lipoprotein) untuk transport kolesterol ke jaringan ekstrahepatik ke hati. TAG merupakan lipid utama dalam kilomikron dan VLDL, sedangkan kolesterol dan fosfolipid dalam LDL dan HDL.
Kilomikron merupakan lipoprotein terbesar dan paling ringan karena kaya akan TAG. Kilomikron disintesis dalam sel epitel usus halus, mengangkut lipid dalam makanan yang diabsorpsi dari usus ke pembuluh limfe, selanjutnya ke sirkulasi darah. 80-90% TAG dalam kilomikron diambil jaringan dengan bantuan enzim lipoprotein lipase (LPL) di sel endotel kapiler jaringan. Setelah kehilangan TAG kilomikron menjadi kilomikron remnant yang kaya kolesterol kemudian mengikat pada reseptor di hati mengadakan endositosis, degradasi oleh lisosom menjadi komponen – komponennya.
VLDL dibentuk di hati, mengangkut TAG dan kolesterol hasil sintesis di hati (endogen) ke jaringan lain (otot, adiposa). Komponen TAG terutama disintesis dari karbohidrat dalam makanan, juga dari asupan lemak yang berlebih. Selanjutnya TAG dikemas sebagai VLDL bersama dengan kolesterol, fosfolipid dan protein menuju sirkulasi.
Seperti kilomikron, VLDL dimetabolisme oleh LPL di endotel kapiler. TAG dihidrolisis oleh LPL. Asam lemak bebas diambil jaringan (otot, adiposa) kemudian dioksidasi untuk energi/ diesterifikasi kembali untuk disimpan. Pada keadaan sesudah makan, asam lemak yang berlebih diambil jaringan adiposa untuk disimpan sebagai TAG. Setelah kehilangan TAG, VLDL berubah menjadi VLDL remnant. 50% diambil hati dengan cara endositosis melalui pengikatan dengan reseptor. Sisanya menjadi IDL setelah kehilangan lebih banyak TAG dan fosfolipid, sehingga LDL yang kaya akan kolesterol bebas dan ester: 60% diambil hati dengan cara endositosis, 40% diambil jaringan ekstrahepatik dengan cara yang sama kemudian didegradasi oleh enzim lisosom sehingga kolesterol dilepaskan sebagai kolesterol bebas untuk inkoporasi ke membran, sintesis hormon steroid atau vitamin D, atau diesterifikasi untuk disimpan. LDL merupakan sumber kolesterol untuk jaringan ekstrahepatik. Bila LDL sangat berlebih, sistem ambilan LDL akan jenuh sehingga LDL yang berlebih dapat diambil oleh makrofag karena makrofag memiliki reseptor lipoprotein yang disebut scavenger receptor.
HDL, fungsi utamanya mengangkut kelebihan kolesterol dari jaringan perifer ke hati untuk proses disebut reverse cholesterol transport. Kolesterol bebas yang diperoleh dari jaringan perifer/ lipoprotein lain diubah menjadi kolesterol ester (enzim lesitin-kolesterol asil transferase, LCAT) kemudian ditransport ke hati dan diekskresikan ke empedu dalam bentuk kolesterol maupun sebagai asam/ garam empedu. Kadar HDL yang tinggi dalam darah merupakan vaskuloprotektif.
Kolesterol tergolong lipid, mempunyai inti siklopentanohidrofenantren. Kolesterol terdapat dalam jaringan, antara lain sebagai komponen struktural membran. Dalam plasma sebagai lipoprotein, dalam bentuk bebas atau diberikan dengan asam lemak (kolesterol ester). Kolesterol berfungsi sebagai komponen membran sel dan prekursor hormon steroid (kortikosteroid, hormon seks dll), asam/ garam empedu, vitamin D. Kolesterol berperan pada patogenesis aterosklerosis arteri menyebabkan penyakit serebrovaskuler, koroner dan pembuluh perifer. Kolesterol dalam tubuh dapat berasal dari makanan atau disintesis dari asetil- KoA.
Sintesis kolesterol terutama di hati dan di usus. Semua atom C-nya (27) berasal dari asetil-KoA yang dapat berasal dari oksidasi karbohidrat, lipid, dan asam amino. Proses ini berasal dari oksidasi karbohidrat, lipid dan asam amino. Sintesis kolesterol berlangsung di sitosol dalam 4 tahap, dengan enzim HMG-KoA reduktase sebagai (enzim regulator). (1) Sintesis mevalonat, dari asetil-KoA: 2 mol asetil-KoA berkondensasi menjadi asetoasetil-KoA kemudian kondensasi dengan asetil-KoA ketiga membentuk beta-OH-beta metilglutaril- KoA (HMG – KoA) dengan enzim HMG – KoA sintase, tereduksi menjadi mevalonat, enzim HMG – KoA reduktase (enzim regulator). (2) Konversi mevalonat menjadi 2 isopren aktif (5 atom C). (3) Kondensasi 6 isoprene aktif menjadi skualen (30 atom C). (4) Perubahan skualen, lanosterol, inti steroid yang mengandung 4 cincin segi enam.
Transport kolesterol dalam bentuk lipoprotein, Kilomikron mengangkut kolesterol dari usus (berasal dari makanan) ke hati. VLDL, LDL, mengangkut kolesterol dari hati ke jaringan. Kolesterol diekskresikan ke dalam empedu dalam bentuk kolesterol atau asam/ garam empedu menjadi feses. Sebagian asam/ garam empedu mengalami sirkulasi enterohepatik. Sel jaringan mendapat kolesterol dengan mensintesis sendiri (endogen) atau dari LDL (eksogen). Hiperkolesterolemia (peningkatan kolesterol LDL) merupakan faktor resiko terjadi aterosklerosis dan komplikasinya yaitu penyakit jantung koroner (CHD), infark miokard akut, stroke, dll. Aterosklerosis koroner berkaitan dengan rasio kolesterol LDL: HDL plasma yang tinggi.
2.3 Tahapan Akhir dalam Proses Metabolisme Lipida
1. Metabolisme gliserol
Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat menjadi sumber energi. Gliserol ini selanjutnya masuk ke dalam jalur metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis. Pada tahap awal, gliserol mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP membentuk gliserol 3-fosfat. Selanjutnya senyawa ini masuk ke dalam rantai respirasi membentuk dihidroksi aseton fosfat, suatu produk antara dalam jalur glikolisis.
A. Reaksi-reaksi kimia dalam metabolisme gliserol, antara lain :
 Oksidasi asam lemak (oksidasi beta)
Untuk memperoleh energi, asam lemak dapat dioksidasi dalam proses yang dinamakan oksidasi beta. Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam lemak harus diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Dengan adanya ATP dan Koenzim A, asam lemak diaktifkan dengan dikatalisir oleh enzim asil-KoA sintetase (Tiokinase).
B. Aktivasi asam lemak menjadi asil KoA
Asam lemak bebas pada umumnya berupa asam-asam lemak rantai panjang. Asam lemak rantai panjang ini akan dapat masuk ke dalam mitokondria dengan bantuan senyawa karnitin, dengan rumus (CH3)3N+-CH2-CH(OH)-CH2-COO-.
Langkah-langkah masuknya asil KoA ke dalam mitokondria dijelaskan sebagai berikut:
• Asam lemak bebas (FFA) diaktifkan menjadi asil-KoA dengan dikatalisir oleh enzim tiokinase.
• Setelah menjadi bentuk aktif, asil-KoA dikonversikan oleh enzim karnitin palmitoil transferase I yang terdapat pada membran eksterna mitokondria menjadi asil karnitin. Setelah menjadi asil karnitin, barulah senyawa tersebut bisa menembus membran interna mitokondria.
• Pada membran interna mitokondria terdapat enzim karnitin asil karnitin translokase yang bertindak sebagai pengangkut asil karnitin ke dalam dan karnitin keluar.
• Asil karnitin yang masuk ke dalam mitokondria selanjutnya bereaksi dengan KoA dengan dikatalisir oleh enzim karnitin palmitoiltransferase II yang ada di membran interna mitokondria menjadi Asil Koa dan karnitin dibebaskan.
• Asil KoA yang sudah berada dalam mitokondria ini selanjutnya masuk dalam proses oksidasi beta.
Dalam oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian siklus dengan 5 tahapan proses dan pada setiap proses, diangkat 2 atom C dengan hasil akhir berupa asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk ke dalam siklus asam sitrat. Dalam proses oksidasi ini, karbon β asam lemak dioksidasi menjadi keton.
Disisi lain, jika kebutuhan energy sudah cukup, Asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida
Telah dijelaskan bahwa asam lemak dapat dioksidasi jika diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Proses aktivasi ini membutuhkan energi sebesar 2P. (-2P)
Sebagian dari asetil-KoA akan berubah menjadi asetoasetat, selanjutnya asetoasetat berubah menjadi hidroksi butirat dan aseton. Aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton dikenal sebagai badan-badan keton. Proses perubahan asetil-KoA menjadi benda-benda keton dinamakan ketogenesis.
2. Sintesis Asam Lemak
Makanan bukan satu-satunya sumber lemak kita. Semua organisme dapat men-sintesis asam lemak sebagai cadangan energi jangka panjang dan sebagai penyusun struktur membran. Pada manusia, kelebihan asetil KoA dikonversi menjadi ester asam lemak. Sintesis asam lemak sesuai dengan degradainya (oksidasi beta).
Sintesis asam lemak terjadi di dalam sitoplasma. ACP (acyl carrier protein) digunakan selama sintesis sebagai titik pengikatan. Semua sintesis terjadi di dalam kompleks multi enzim-fatty acid synthase. NADPH digunakan untuk sintesis.
2.4 Jalur Pengangkutan Lemak dalam Darah
Pengangkutan lemak dalam darah di bagi dalam dua jalur, yaitu jalur eksogen dan jalur endogen.
1. Jalur Eksogen
Trigliserida & kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus dikemas dalam bentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut Kilomikron. Kilomikron ini akan membawanya ke dalam aliran darah. Kemudian trigliserid dalam kilomikron tadi mengalami penguraian oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga terbentuk asam lemak bebas dan kilomikron remnan. Asam lemak bebas akan menembus jaringan lemak atau sel otot untuk diubah menjadi trigliserida kembali sebagai cadangan energi. Sedangkan kilomikron remnan akan dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan kolesterol bebas.
Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam empedu, yang akan dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi seperti detergen & membantu proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian lagi dari kolesterol dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme menjadi asam empedu kemudian organ hati akan mendistribusikan kolesterol ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur endogen. Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah diambil), dibuang dari aliran darah dalam hati.


Kolesterol juga dapat diproduksi oleh hati dengan bantuan enzim yang disebut HMG Koenzim-A Reduktase, kemudian dikirimkan ke dalam aliran darah.
2. Jalur Endogen
Pembentukan trigliserida dalam hati akan meningkat apabila makanan sehari-hari mengandung karbohidrat yang berlebihan.
Hati mengubah karbohidrat menjadi asam lemak, kemudian membentuk trigliserida, trigliserida ini dibawa melalui aliran darah dalam bentuk Very Low Density Lipoprotein (VLDL). VLDL kemudian akan dimetabolisme oleh enzim lipoprotein lipase menjadi IDL (Intermediate Density Lipoprotein). Kemudian IDL melalui serangkaian proses akan berubah menjadi LDL (Low Density Lipoprotein) yang kaya akan kolesterol. Kira-kira ¾ dari kolesterol total dalam plasma normal manusia mengandung partikel LDL. LDL ini bertugas menghantarkan kolesterol ke dalam tubuh.
Kolesterol yang tidak diperlukan akan dilepaskan ke dalam darah, dimana pertama-tama akan berikatan dengan HDL (High Density Lipoprotein). HDL bertugas membuang kelebihan kolesterol dari dalam tubuh.
Itulah sebab munculnya istilah LDL-Kolesterol disebut lemak “jahat” dan HDL-Kolesterol disebut lemak “baik”. Sehingga rasio keduanya harus seimbang.
Kilomikron membawa lemak dari usus (berasal dari makanan) dan mengirim trigliserid ke sel-sel tubuh. VLDL membawa lemak dari hati dan mengirim trigliserid ke sel-sel tubuh. LDL yang berasal dari pemecahan IDL (sebelumnya berbentuk VLDL) merupakan pengirim kolesterol yang utama ke sel-sel tubuh. HDL membawa kelebihan kolesterol dari dalam sel untuk dibuang.
2.5 Penyimpanan lemak dan penggunaannya kembali
Asam-asam lemak akan disimpan jika tidak diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi. Tempat penyimpanan utama asam lemak adalah jaringan adiposa. Berikut adalah proses penyimpanan lemak dalam jaringan adiposa.
Berikut adalah tahapan – tahapan penyimpanan lemak dalam tubuh, antara lain :
- Asam lemak ditransportasikan dari hati sebagai kompleks VLDL.
- Asam lemak kemudian diubah menjadi trigliserida di sel adiposa untuk disimpan.
- Gliserol 3-fosfat dibutuhkan untuk membuat trigliserida. Ini harus tersedia dari glukosa.
- Akibatnya, kita tak dapat menyimpan lemak jika tak ada kelebihan glukosa di dalam tubuh.






BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metabolisme lipida merupakan proses perombakan atau penguraian lipida atau lemak yang terjadi di dalam tubuh. dalam proses ini yang lebih berperan adalah lipase. metabolism lipida terjadi di dalam hati .
Metabolisme lemak terjadi dalam dua tahapan, yaitu metabolisme gliserol dan sintesis asam lemak.
Secara ringkas, metabolisme lipida adalah sebagai berikut :
lipase
Lemak (Trigliserida) --------------> Digliserida + asam lemak (1)
Cairan empedu


Lipase
Digliserida ----------------> Monogliserida + asam lemak (3)
Cairan empedu
Proses penyimpanan lipida terjadi pada jaringan adiposa. Dalam jaringan inilah lemak disimpan dan digunakan kembali.
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyarankan agar pembaca dapat memahami secara Dallam tentang metabolisme lipida. Selain itu, penulis menyarankan agar dapat mempergunakan makalah ini sebaik – baiknya.
ida fitriani